Roadmap bisnis adalah rencana strategis yang dirancang untuk membantu perusahaan mencapai tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Layaknya peta, roadmap bisnis memberikan panduan arah, langkah prioritas, dan target utama untuk mencapai visi yang lebih besar. Tanpanya, perusahaan bisa kehilangan arah di tengah dinamika pasar yang cepat berubah. Jadi, bagaimana dengan roadmap bisnis Pertamina sebagai salah satu BUMN terbesar di Indonesia?
Yuk cari tahu selengkapnya melalui artikel di bawah ini!
Sekilas tentang Pertamina dan Anak Perusahaannya
![roadmap bisnis](https://roadmap.co.id/wp-content/uploads/2024/11/Pertamina-1-1024x246.webp)
Pertamina adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertanggung jawab atas pengelolaan energi nasional, mulai dari minyak, gas, hingga energi baru dan terbarukan. Dalam operasinya, Pertamina memiliki berbagai anak usaha seperti:
- Pertamina Hulu Energi (PHE): Fokus pada eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi.
- Pertamina Patra Niaga: Menangani penyaluran/distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG.
- Pertamina Geothermal Energy (PGE): Mengembangkan dan mengelola energi panas bumi.
- Pertamina Retail: Mengelola jaringan SPBU dan produk ritel lainnya.
Dan masih banyak anak usaha lainnya yang bisa kamu temukan di laman perusahaan tersebut. Dengan diversifikasi anak usaha ini, Pertamina memainkan peran penting dalam menjaga keberlanjutan energi di Indonesia. Namun, bagaimana roadmap bisnis membantu mereka menjaga relevansi?
Mari kita ketahui perkembangannya di bawah ini.
Roadmap Bisnis Pertamina: Dulu, Sekarang, dan Masa Depan
![roadmap](https://roadmap.co.id/wp-content/uploads/2024/11/flat-roadmap-infographic-template_23-2149015441.webp)
Kita dapat memelajari bagaimana peta jalan bisnis sebuah perusahaan berskala besar mencapai tujuannya melalui analisa tahunan. Meski ada beberapa rencana yang mungkin tidak sesuai, setidaknya arah yang dimiliki jelas dan bisa dijadikan bahan evaluasi ke depannya.
1. Dulu: Evaluasi Roadmap Sebelum 2024
Pada tahun-tahun sebelumnya, roadmap bisnis Pertamina menekankan penguatan sektor migas sebagai pilar utama. Fokusnya adalah:
- Ekspansi eksplorasi migas untuk mendukung kebutuhan energi domestik.
- Pengurangan impor BBM melalui pembangunan kilang minyak baru.
- Diversifikasi energi untuk mulai mengeksplorasi energi terbarukan.
Namun, hasilnya tidak selalu sesuai harapan. Misalnya, seperti target pembangunan kilang minyak yang berjalan lebih lambat dari rencana, sementara permintaan energi terus meningkat. Tantangan eksternal seperti fluktuasi harga minyak dunia dan pandemi memperlambat progres roadmap ini.
2. Sekarang: Perbandingan Kondisi dengan Rencana 2024
Tahun ini, roadmap bisnis Pertamina mulai bergeser ke arah yang lebih berkelanjutan, dengan fokus utama:
- Pengembangan energi terbarukan, seperti panas bumi dan hidrogen.
- Digitalisasi operasi, untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi.
- Kolaborasi global untuk menghadirkan teknologi mutakhir.
Namun, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada semester I 2024, impor bahan bakar pesawat (avtur) dan diesel Indonesia mengalami lonjakan signifikan. Impor avtur mencapai 626 ribu ton, meningkat tajam dibandingkan periode yang sama di 2023 yang hanya 116 ribu ton. Impor diesel juga meningkat, dengan total mencapai 3,91 juta ton. Lonjakan ini berdampak pada sektor energi, termasuk perusahaan energi besar seperti Pertamina, yang harus merespons kebutuhan pasokan BBM domestik dan menjaga kestabilan energi negara.
Perbandingan menunjukkan bahwa Pertamina kini lebih siap menghadapi masa depan, namun tantangan seperti kebutuhan investasi besar dan persaingan di sektor energi hijau tetap menjadi perhatian utama.
3. Masa Depan: Roadmap 5, 10, 20 hingga 30 Tahun Mendatang
Sebagai perusahaan yang sudah berdiri sejak lama dan terus berkembang, Pertamina memiliki visi besar untuk jangka panjang, yakni:
- 5 Tahun Mendatang (2029): Fokus pada penurunan emisi karbon melalui teknologi bersih di seluruh operasinya. Informasi tentang upaya pengurangan emisi karbon dan teknologi bersih dapat ditemukan dalam roadmap ESG Pertamina, termasuk inisiatif untuk mengintegrasikan strategi keberlanjutan dalam setiap lini bisnis.
- 10 Tahun Mendatang (2034): Target menjadi pemain utama energi terbarukan di Asia Tenggara dengan kontribusi 50% dari total pendapatan. Pertamina menargetkan pengembangan energi terbarukan sebagai bagian dari fase kedua roadmap ESG mereka, yang berlanjut hingga tahun 2030, fokus pada keberlanjutan dan pengembangan energi baru terbarukan.
- 20-30 Tahun Mendatang (2054): Bertransformasi menjadi perusahaan energi bersih sepenuhnya, meninggalkan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Strategi ini melibatkan penguatan tata kelola keberlanjutan serta inisiatif transformatif untuk mengurangi jejak karbon dan mengutamakan energi bersih.
Rencana ambisius ini menunjukkan komitmen Pertamina dalam mendukung transisi energi global, tetapi perjalanan panjang ini tidak akan mudah tanpa strategi yang matang.
Pertamina juga menegaskan fokusnya pada keberlanjutan melalui inisiatif seperti pemanfaatan energi bersih, pelestarian lingkungan, dan pengembangan SDM. Langkah ini menunjukkan komitmen untuk mendukung transisi energi global dengan pendekatan holistik.
Kesimpulan: Rencana adalah Kunci
Kalau dilihat dari roadmap bisnis Pertamina, satu hal yang jelas: rencana itu sangatlah penting. Bahkan rencana yang sudah matang sekalipun bisa menghadapi berbagai tantangan besar. Apalagi kalau tanpa rencana?
Nah, gimana dengan kamu? Sudah punya roadmap buat bisnis atau target pribadimu? Jangan biarkan ketidakpastian jadi penghalang buat berkembang!
Yuk, mulai bikin roadmap sekarang dan wujudkan impianmu satu langkah demi satu langkah!
Untuk informasi lebih lanjut, follow media sosial kami di Instagram atau TikTok @roadmap.co.id dan dapatkan insight menarik seputar bisnis lainnya!
__
Sumber Referensi: